Rabu, 02 Oktober 2013

Statistika Deskriptif 2



Pengukuran Gejala Pusat
Salah satu aspek yang paling penting untuk menggambarkan distribusi data adalah  nilai pusat pengamatan. Setiap pengukuran aritmatika yang ditujukan untuk menggambarkan suatu nilai yang mewakili nilai pusat atau nilai sentral dari suatu gugus data (himpunan pengamatan) dikenal sebagai ukuran tendensi sentral.
Terdapat tiga jenis ukuran tendensi sentral yang sering digunakan, yaitu:
  • Mean
  • Median
  • Modus
a.      Mean
     Rata-rata hitung atau arithmetic mean atau sering disebut dengan istilah mean saja merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk menggambarkan ukuran tendensi sentral. Mean dihitung dengan menjumlahkan semua nilai data pengamatan kemudian dibagi dengan banyaknya data. Mean dipengaruhi oleh nilai ekstrem.


·         Sifat dari Mean :
a)      Ukuran nilai tengah yang paling sering digunakan 
b)      Merupakan wakil dari keseluruhan nilai
c)      Berasal dari semua nilai pengamatan
d)     Labil (sangat dipengaruhi oleh nilai ekstrim)‏
·         Simbol :
e)        x untuk Sampel
f)         μ untuk Populasi
·         Rumus Mean ialah jumlah semua hasil pengamatan (Ʃx) dibagi dengan banyaknya pengamatan (n)

Rumus (1):                     
   

Contoh 1 :
Hasil pengukuran berat badan 10 orang penderita diabetes melitus yang dirawat di Rumah Sakit M adalah sbb : 65,60, 55, 70, 67, 53, 61, 64, 75 dan 50 (dalam kg)


Maka:
   

Rumus (1) hanya dapat digunakan pada jumlah pengamatan yang tidak banyak sedangkan jika data yang tersedia cukup banyak yaitu dengan beberapa rumus yaitu :

(2) Data disusun dalam bentuk distribusi frekuensi tanpa pengelompokkan
 
Rumus (2) :
 

Ket :
x = rata-rata
Ʃ = jml
f = frekuensi
x = hasil pengamatan 

(3) Data disusun dalam bentuk distribusi frekuensi dengan interval kelas yang sama 

Rumus (3) :
 

Ket :
x = rata-rata
Ʃ = jml
f = frekuensi
Nt = nilai tengah kelas 

Contoh 2 :
Hasil pengukuran berat badan 30 orang penderita diabetes melitus yang dirawat di Rumah Sakit M adalah sbb :  
        
 



Contoh 3 :

Hasil pengukuran berat badan 30 orang penderita diabetes melitus yang dirawat di Rumah Sakit M adalah sbb : (frekuensi distribusi dikelompokkan)  

 
 

b.      Median
    Median adalah nilai yang membagi himpunan pengamatan menjadi dua bagian yang sama besar, 50% dari pengamatan terletak di bawah median dan 50% lagi terletak di atas median. Median dari n pengukuran atau pengamatan x1, x2 ,…, xn adalah nilai pengamatan yang terletak di tengah gugus data setelah data tersebut diurutkan. Apabila banyaknya pengamatan (n) ganjil, median terletak tepat ditengah gugus data, sedangkan bila n genap, median diperoleh dengan cara interpolasi yaitu rata-rata dari dua data yang berada di tengah gugus data. Median tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem.

·         Mengurutkan  data dari terkecil ke terbesar
·         Menentukan posisi median yaitu (n+1)/2
·         Menghitung nilai median

  Contoh :
    Data : 2,3,4,2,3,5,3,6,3,4
    Diurutkan menjadi : 2,2,3,3,3,3,4,4,5,6
    Posisi median : (10 + 1)/2 = 5.5 (berarti antara angka ke-5 dan ke-6)
    Nilai median adalah (3+3)/2 = 3

Rumus median untuk data berkelompok :
 
Keterangan :
       b = tepi bawah kelas median
       p = panjang kelas interval
       F = frekuensi total sebelum kelas Me
       f  = frekuensi kelas median
       n = banyak data  

Contoh :
 


c.      Modus
   Modus adalah data yang paling sering muncul atau terjadi. Untuk menentukan modus, pertama susun data dalam urutan meningkat atau sebaliknya, kemudian hitung frekuensinya. Nilai yang frekuensinya paling besar (sering muncul) adalah modus. Modus digunakan baik untuk tipe data numerik atau pun data kategoris. Modus tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem.

Proses perhitungannya :
·         Mengurutkan  data dari terkecil ke terbesar
·         Bisa mengandung 1 modus, 2 modus dst serta tidak ada modus
Contoh :
·         Data : 2,3,4,2,3,5,3,6,3,4, Mod = 3
·         Data 2,3,4,2,3,5,3,2,3,2, Mod = 2 dan 3
·         Data 2,3,4,5,6,7,8,9, tidak ada modus

Rumus mencari modus untuk data berkelompok
 

 Keterangan :
b = tepi bawah kelas modus
p = panjang kelas interval
b1 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
b2 = selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya 

Contoh :
 



Karakteristik penting untuk ukuran pusat yang baik

Ukuran nilai pusat (average) merupakan nilai pewakil dari suatu distribusi data, sehingga harus memiliki sifat-sifat berikut:
  • Harus mempertimbangkan semua gugus data
  • Tidak boleh terpengaruh oleh nilai-nilai ekstrim.
  • Harus stabil dari sampel ke sampel.
  • Harus mampu digunakan untuk analisis statistik lebih lanjut.
Dari beberapa ukuran nilai pusat, Mean hampir memenuhi semua persyaratan tersebut, kecuali syarat pada point kedua, rata-rata dipengaruhi oleh nilai ekstrem. Sebagai contoh, jika item adalah 2; 4; 5; 6; 6; 6; 7; 7; 8; 9 maka mean, median dan modus yang semua sama dengan 6. Jika nilai terakhir adalah 90 bukan 9, rata-rata akan menjadi 14.10, sedangkan median dan modus yang tidak berubah. Meskipun median dan modus lebih baik dalam hal ini, namun mereka tidak memenuhi persyaratan lainnya. Oleh karena itu Mean merupakan ukuran nilai pusat yang terbaik dan sering digunakan dalam analisis statistik.
 
 

 
 

  Daftar Pustaka :


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar