Skala Sikap
1. Skala Likert
Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang mengenai suatu gejala
atau fenomena pendidikan. Dalam skala Likert terdapat dua bentuk pernyataan
yaitu pernyataan positif yang berfungsi untuk mengukur sikap positif, dan
pernyataan negatif yang berfungsi untuk mengukur sikap negatif objek sikap.
a.
Bentuk pernyataan
Ada dua macam bentuk pernyataan yaitu:
- Pernyataan yang diharapkan untuk disetujui oleh responden, disebut bentuk positif, seperti:
Pendidikan adalah penting bagi bangsa dan negara
- Pernyataan yang diharapkan untuk tidak disetujui oleh responden, disebut bentuk negatif, seperti:
Bersekolah hanya membuang-buang waktu saja
b.
Skor pada skala Likert
- Pada bentuk positif, sangat setuju memperoleh sekor tinggi dan sangat tidak setuju memperoleh sekolah rendah
- Pada bentuk negatif, sangat setuju memperoleh sekor terendah dan sangat tidak setuju memperoleh sekor tinggi
c. Kelebihan
skala Linkert
- Dalam menyusun skala, item-item yang tidak jelas korelasinya masih dapat dimasukkan dalam skala.
- Lebih mudah membuatnya dari pada skala Thurstone
- Mempunyai reliabilitas yang relatif tinggi dibanding skala thurstone untuk jumlah item yang sama. Juga dapat memperlihatkan item yang dinyatakan dalam beberapa responsi alternatif
- Dapat memberikan keterangan yang lebih nyata tentang pendapatan atau sikap responden
d. Kelemahan
skala linkert
- Hanya dapat mengurutkan individu dalam skala, tetapi tidak dapat membandingkan berapakali individu lebih baik dari individu lainnya
- Kadang kala total skor dari individu tidak memberikan arti yang jelas, banyak pola response terhadap beberapa item akan memberikan skor yang sama
2. Skala Guttman
Skala Guttman ialah skala yang digunakan untuk jawaban yang menginginkan tipe jawaban tegas, seperti jawaban benar -
salah, ya - tidak, pernah - tidak pernah, positif - negatif, tinggi - rendah,
baik - buruk, dan seterusnya. Pada skala Guttman, hanya ada dua interval, yaitu
setuju dan tidak setuju.
Cara membuat
skala guttman adalah sebagai berikut:
- Susunlah sejumlah pertanyaan yang relevan dengan masalah yang ingin diselidiki.
- Lakukan penelitiaan permulaan pada sejumlah sampel dari populasi yang akan diselidiki, sampel yang diselidiki minimal besarnya 50.
- Jawaban yang diperoleh dianalisis, dan jawaban yang ekstrim dibuang. Jawaban yang ekstrim adalah jawaban yang disetujui atau tidak disetujui oleh lebih dari 80% responden.
- Susunlah jawaban pada tabel Guttman.
- Hitunglah koefisien reprodusibilitas dan koefisien skalabilitas.
Contoh :
a. Yakin atau tidakkah anda, pergantian
Menteri cabinet Indonesia Bersatu akan dapat
mengatasi persoalan bangsa?
1. Yakin
2. Tidak
b. Pernahkah
pimpinan saudara mengajak
rembuk bersama?
1. Setuju
2.
Tidak Setuju
3. Semantik Differensial
Skala diferensial yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan
pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di
mana jawaban yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban
yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic differential
adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk mengukur sikap
atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.
Sebagai
contoh penggunaan skala semantik differensial ialah menilai gaya kepemimpinan kepala sekolah :
4. Rating Scale
Data-data skala yang diperoleh melalui tiga macam skala yang dikemukakan di
atas adalah data kualitatif yang dikuantitatifkan. Berbeda dengan rating scale,
data yang diperoleh adalah data kuantitatif (angka) yang kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kualitatif. Seperti halnya skala lainnya, dalam rating scale
responden akan memilih salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Rating scale lebih fleksibel, tidak saja untuk mengukur sikap tetapi dapat juga
digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lingkungan,
seperti skala untuk mengukur status sosial, ekonomi, pengetahuan, kemampuan,
dan lain-lain. Dalam rating scale, yang paling penting adalah kemampuan
menterjemahkan alternative jawaban yang dipilih responden
a. Kegunaan
Pemakaian Rating Scale
- Hasil observasi dapat dikuantifikasikan
- Beberapa pengamat menyatakan penilaiannya atas seorang siswa terhadap sejumlah alat/sikap yang sama sehingga penilaian-penilaian itu (ratings) dapat dikombinasikan untuk mendapatkan gambaran yang cukup terandalkan.
b. Bentuk-bentuk
Rating Scale
Terdapat
beberapa bentuk rating scale antara lain :
- Skala Numerik/Kwantitatif : Skala ini menggunakan angka-angka ( skor-skor ) untuk menunjukan gradasigradasi, disertai penjelasan singkat pada masing-masing angka.
- Skala Penilaian Grafis : Skala menggunakan suatu garis sebagai kontinum. Gradasi-gradasi ditunjuk pada garis itu dengan menyajikan deskripsi-deskripsi singkat di bawah garisnya. Pengamat memberikan tanda silang di garis pada tempat yang sesuai dengan gradasi yang dipilih.
- Daftar Cek : Skala ini mempunyai item dalam tes hasil belajar, bentuk obyektif dengan type pilihan berganda ( multiple choice ). Pada masing-masing sifat atau sikap yang harus dinilai, disajikan empat sampai lima pilihan dengan deskripsi singkat pada masing-masing pilihan. Pengamat memberikan tanda cek pada pilihan tertentu di ruang yang disediakan.
Dalam rating
skala data kuantitatif ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam skala
rating scale, responsden tidak akan menjawab salah satu dari jawaban
kualitatif, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang disediakan.
5. Skala Thurstone
Skala Thurstone adalah skala yang disusun dengan memilih butir yang
berbentuk skala interval. Setiap butir memiliki kunci skor dan jika diurut,
kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama. Skala Thurstone dibuat dalam
bentuk sejumlah (40-50) pernyataan yang relevan dengan variable yang hendak
diukur kemudian sejumlah ahli (20-40) orang menilai relevansi pernyataan itu
dengan konten atau konstruk yang hendak diukur.
Metode ini
mencoba menempatkan sikap seseorang pada rentangan kontinum dari yang sangat
unfavorabel hingga sangat favorabel terhadap suatu obyek sikap. Caranya dengan
memberikan orang tersebut sejumlah aitem sikap yang telah ditentukan derajat
favorabilitasnya. Tahap yang paling kritis dalam menyusun alat ini seleksi awal
terhadap pernyataan sikap dan penghitungan ukuran yang mencerminkan derajad
favorabilitas dari masing-masing pernyataan. Derajat (ukuran) favorabilitas ini
disebut nilai skala.
Untuk
menghitung nilai skala dan memilih pernyataan sikap, pembuat skala perlu
membuat sampel pernyataan sikap sekitar lebih 100 buah atau lebih. Pernyataan-pernyataan
itu kemudian diberikan kepada beberapa orang penilai (judges). Penilai ini
bertugas untuk menentukan derajat favorabilitas masing-masing pernyataan.
Favorabilitas penilai itu diekspresikan melalui titik skala rating yang
memiliki rentang 1-11. Sangat tidak setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Sangat
setuju Tugas penilai ini bukan untuk menyampaikan setuju tidaknya mereka
terhadap pernyataan itu.
Median atau
rerata perbedaan penilaian antar penilai terhadap aitem ini kemudian dijadikan
sebagai nilai skala masing-masing aitem. Pembuat skala kemudian menyusun aitem
mulai dari aitem yang memiliki nilai skala terendah hingga tertinggi. Dari
aitem-aitem tersebut, pembuat skala kemudian memilih aitem untuk kuesioner
skala sikap yang sesungguhnya. Dalam penelitian, skala yang telah dibuat ini
kemudian diberikan pada responden. Responden diminta untuk menunjukkan seberapa
besar kesetujuan atau ketidaksetujuannya pada masing-masing item sikap
tersebut.
Teknik ini
disusun oleh Thurstone didasarkan pada asumsi-asumsi: ukuran sikap seseorang
itu dapat digambarkan dengan interval skala sama. Perbedaan yang sama pada
suatu skala mencerminkan perbedaan yang sama pula dalam sikapnya. Asumsi kedua
adalah Nilai skala yang berasal dari rating para penilai tidak dipengaruhi oleh
sikap penilai terhadap isue. Penilai melakukan rating terhadap aitem dalam
tataran yang sama terhadap isue tersebut.
Contoh skala penilaian model Thurstone
adalah seperti gambar dibawah ini :
Nilai 1 pada skala di atas
menyatakan sangat tidak relevan, sedangkan nilai 11 menyatakan sangat relevan.
Daftar Pustaka :
- http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&ved=0CCUQFjAA&url=http%3A%2F%2Fxa.yimg.com%2Fkq%2Fgroups%2F23069069%2F1018414743%2Fname%2FPENILAIAN%2BAFEKTIF.%2BSISWA.ppt&ei=6002UtvRDYmNrQeC6IHoDQ&usg=AFQjCNHj1EJw7-b-GqFgk3RJa9mi2HlOLg&bvm=bv.52164340,d.bmk
- http://patlot-adenk.blogspot.com/2012/05/pengukuran-skala-dan-sikap.html
- http://berbagireferensi.blogspot.com/2011/03/bentuk-skala-pengukuran-dalam.html
- http://blog.unsri.ac.id/userfiles/SKALA%20SIKAP.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar